Filled Under: Berita-nasional, Wisata
Koran Muria, Pati – Beberapa orang meyakini bila sebuah pantai yang berada di dekatnya bisa menyembuhkan beragam penyakit, seperti batuk, gatal, sesak napas, dan lainnnya. Termasuk pantai di Desa Sambilawang, Kecamatan Trangkil, Pati.
Bahkan sudah ada yang membuktikan khasiat dengan mandi di pantai yang di sekitarnya ditumbuhi pohon mangrove itu. Sumarto, warga Desa Sambilawang, mengaku sudah membuktikan mitos itu untuk menyembuhkan penyakit yang diderita anaknya.
Saat itu, anaknya tengah sakit panas dan batuk-batuk yang cukup lama. Meski sudah diperiksakan ke dokter dan diobati dengan berbagai macam cara tidak sembuh. Namun setelah mandi di pantai itu, ajaibnya dalam waktu singkat anaknya langsung sembuh total.
“Saya pernah punya anak usia tiga tahun yang sakit tak kunjung sembuh. Saya sudah periksakan ke dokter berkali-kali, tapi tak kunjung sembuh. Balita saya itu sakit batuk-batuk dan panas. Periksa dokter sudah, pijat juga sudah, tapi tak sembuh juga,” katanya kepada Koran Muria, Kamis (10/3/2016).
Kesal dengan kondisi tersebut, Sumarto akhirnya nekat membawa balitanya itu ke bibir pantai. Ia juga tak pernah bermimpi atau ada pesan spiritual dari siapapun. Cara ini dilakukan, lantaran ada kepercayaan atau mitos pantai bisa menyebuhkan penyakit.
“Berbekal keyakinan dan tutur warga itulah, saya langsung membawa anak saya ke pantai pada fajar. Dia langsung saya mandikan di sana,” ceritanya.
Ajaib memang. Tiga hari setelah dimandikan, sang balita pun sembuh total dan tak lagi mengeluh batuk, serta sesak napas. “Anak saya sembuh sampai sekarang,” imbuhnya.
Ia menambahkan, tidak semua penyakit bisa disembuhkan. Warga setempat meyakini bila pantai tersebut bisa menyembuhkan sesak napas, batuk, demam, gatal, dan sejenisnya.
Meski demikian menurut dia, berdasarkan mitos itu, ada beberapa ritual yang harus dijalani agar bisa sembuh. Di antaranya mandi saat fajar dan melarung pakaian penderita yang dimandikan di pantai itu. Pelarungan pakaian ini diyakini sebagai sarana untuk membuang sial.
“Pakaian dilepas dan dilarung di pantai untuk membuang sial. Saya sudah siapkan kain pengganti untuk anak saya. Setelah saya mandikan di pantai, saya lepas pakaiannya dan saya ganti dengan kain untuk pakaian baru anak saya,” terangnya.
Dalam ritual pemandian buang penyakit tersebut, Sumarto mengaku tidak tahu cara khusus. Ia hanya berdoa kepada Tuhan, menggemakan takbir, dan mengucapkan shalawat nabi berkali-kali.
Dengan niat menyembuhkan anaknya, Sumarto seketika memandikan anaknya dari ujung rambut hingga kaki. “Niatnya menyembuhkan dan memohon kepada Allah melalui jalaran mandi air pantai pada fajar menyingsing,” ungkapnya.
Ia sendiri tidak tahu manfaat pemandian air pantai pada fajar bila dilihat dari sisi ilmiah. Hanya berbekal keyakinan, ia mengaku anaknya itu sembuh total dari demam yang tak kunjung sembuh.
Editor : Ali Muntoha
Mandi di Pantai Sambilawang Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit
Socialize It →
|
|
Koran Muria, Pati – Beberapa orang meyakini bila sebuah pantai yang berada di dekatnya bisa menyembuhkan beragam penyakit, seperti batuk, gatal, sesak napas, dan lainnnya. Termasuk pantai di Desa Sambilawang, Kecamatan Trangkil, Pati.
Bahkan sudah ada yang membuktikan khasiat dengan mandi di pantai yang di sekitarnya ditumbuhi pohon mangrove itu. Sumarto, warga Desa Sambilawang, mengaku sudah membuktikan mitos itu untuk menyembuhkan penyakit yang diderita anaknya.
Saat itu, anaknya tengah sakit panas dan batuk-batuk yang cukup lama. Meski sudah diperiksakan ke dokter dan diobati dengan berbagai macam cara tidak sembuh. Namun setelah mandi di pantai itu, ajaibnya dalam waktu singkat anaknya langsung sembuh total.
“Saya pernah punya anak usia tiga tahun yang sakit tak kunjung sembuh. Saya sudah periksakan ke dokter berkali-kali, tapi tak kunjung sembuh. Balita saya itu sakit batuk-batuk dan panas. Periksa dokter sudah, pijat juga sudah, tapi tak sembuh juga,” katanya kepada Koran Muria, Kamis (10/3/2016).
Kesal dengan kondisi tersebut, Sumarto akhirnya nekat membawa balitanya itu ke bibir pantai. Ia juga tak pernah bermimpi atau ada pesan spiritual dari siapapun. Cara ini dilakukan, lantaran ada kepercayaan atau mitos pantai bisa menyebuhkan penyakit.
“Berbekal keyakinan dan tutur warga itulah, saya langsung membawa anak saya ke pantai pada fajar. Dia langsung saya mandikan di sana,” ceritanya.
Ajaib memang. Tiga hari setelah dimandikan, sang balita pun sembuh total dan tak lagi mengeluh batuk, serta sesak napas. “Anak saya sembuh sampai sekarang,” imbuhnya.
Ia menambahkan, tidak semua penyakit bisa disembuhkan. Warga setempat meyakini bila pantai tersebut bisa menyembuhkan sesak napas, batuk, demam, gatal, dan sejenisnya.
Meski demikian menurut dia, berdasarkan mitos itu, ada beberapa ritual yang harus dijalani agar bisa sembuh. Di antaranya mandi saat fajar dan melarung pakaian penderita yang dimandikan di pantai itu. Pelarungan pakaian ini diyakini sebagai sarana untuk membuang sial.
“Pakaian dilepas dan dilarung di pantai untuk membuang sial. Saya sudah siapkan kain pengganti untuk anak saya. Setelah saya mandikan di pantai, saya lepas pakaiannya dan saya ganti dengan kain untuk pakaian baru anak saya,” terangnya.
Dalam ritual pemandian buang penyakit tersebut, Sumarto mengaku tidak tahu cara khusus. Ia hanya berdoa kepada Tuhan, menggemakan takbir, dan mengucapkan shalawat nabi berkali-kali.
Dengan niat menyembuhkan anaknya, Sumarto seketika memandikan anaknya dari ujung rambut hingga kaki. “Niatnya menyembuhkan dan memohon kepada Allah melalui jalaran mandi air pantai pada fajar menyingsing,” ungkapnya.
Ia sendiri tidak tahu manfaat pemandian air pantai pada fajar bila dilihat dari sisi ilmiah. Hanya berbekal keyakinan, ia mengaku anaknya itu sembuh total dari demam yang tak kunjung sembuh.
Editor : Ali Muntoha
